Oh Captain, My Captain
Berkumpullah
wahai kuntum bunga selagi bisa
Judul Film :
Dead Poets Society
Tahun Rilis :
1989
Sutradara :
Peter Weir
Scenario :
Tom Schulman
Produser :
Silver Screen Partners IV, Touchstone Picture
Pendidikan
merupakan hal yang peting bagi setiap orang. Tingkat pendidikan bagi sebagian
orang dapat menjadi suatu prestige.
Anggapan inilah yang mengakibatkan banyak orang menyalah artikan pentingnya
suatu pendidikan.
Dead
Poets Society adalah film produksi Amerika yang rilis pada tahun 1989. Film ini
menceritakan tentang kehidupan tujuh anak laki-laki yang bersekolah di Akademi
Welton. Melalui seorang guru bahasa Inggris yang bernama Pak Keating, mereka
mendapatkan inspirasi untuk selalu membuat perubahan dalam hidup dan mencintai
puisi.
Akademi
Welton merupakan sekolah berasramah terkemuka di Amerika Serikat. sekolah
berbasis asramah ini merupakan sekolah khusus bagi anak laki-laki. Para lulusan
Akademi Welton banyak yang masuk ke Universitas terkemuka Amerika Serikat.
Lulusan Akademi Welton terkenal dengan kualitas yang tinggi, hal ini
dikarenakan Akademi Welton memiliki empat prinsip. Ke empat prinsip tersebut
adalah tradisi, kehormatan, disiplin, dan kesempurnaan.
Cerita
berawal ditahun pertama Neil Perry, Todd Anderson, Knox Overstreet, Charlie
Dalton, Richard Cameron, Steven Meeks, dan Gerard Pitts masuk Akademi Welton.
Kegiatan belajar-mengajar di Akademi Welton sangatlah membosankan dan ketat,
hingga muncul seorang guru pengganti. Ia adalah Pak John Keating lulusan
Akademi Welton yang akan menggantikan Pak Portius dari jurusan Bahasa Inggris.
Dihari pertamanya mengajar, Pak Keating memberikan kesan yang berbeda. Ia
mengajak anak-anak untuk belajar di luar kelas. Di sebuah ruang kecil yang
berisi foto-foto para alumni Akademi Welton, Pak Keating memperkenalkan diri.
Carpen Diem sebuah
puisi sederhana yang dibacakan oleh Pitts inilah yang kelak akan membuat
sekelompok siswa melakukan perlawanan terhadap prinsip-prinsip yang dianut sekolah
selama bertahun-tahun. Carpen Diem
yang dalam istilah Bahasa Latin berarti raihlah mimpimu, membuka mata Charlie
Dalton dan ke enam temannya.
Dihari
berikutnya Pak Keating meminta Perry untuk membaca sebuah pengantar puisi yang
berjudul Memahami Puisi karya Dr. J.
Evans Pritchard, Ph.D. Buku itu menyebutkan bagaimana mengukur kualitas sebuah puisi, yang dapat
diukur dan diberi skala, proses ini sudah umum dalam literatur klasik waktu itu.
Tidak disangka Pak Keating yang bersemangat meminta anak-anak untuk merobek
bagian pengantar puisi tersebut. Inilah awal dari sikap berontak para siswa
yaitu dengan merobek isi buku literatur. Tidak hanya itu, kenakalan para siswa
ini berlanjut setelah salah satu siswa menemukan buku tahunan Pak Keating.
Dalam buku itu menyebutkan nama sebuah kelompok Death Poet’s Society, sebuah kelompok rahasia yang dibentuk oleh
Pak Keating ketika menjadi siswa di Akademi Welton. Death Poet’s Society merupakan kelompok rahasia yang menganggap
bahwa sekolah bukanlah tempat yang tepat untuk mengembangkan diri, hal ini
dikarenakan prinsip yang digunakan sangatlah ketat.
Kelompok
Death Poet’s Society yang telah lama vacum akhirnya hidup kembali.
Kelompok ini sering keluar asramah pada malam harinya, mereka pergi ke sebuah
goa. Di dalam goa ke tujuh anak ini melakukan hal yang tidak bisa mereka
lakukan di sekolah, seperti membaca puisi dan merokok. Semua kenakalan siswa
ini merupakan wujud dari belenggu yang telah diterapkan Akademi Welton selama
ini. Charles Dalton yang menobatkan dirinya sebagai Nuwanda melancarkan aksi
dengan menyelundupkan artikel yang mengkritik agar Akademi Welton menerima
murid perempuan dengan menggunakan nama Death
Poet’s Society. Melihat kejadian ini sontak kepala sekolah dan guru-guru
lainnya merasa cemas dan menuduh Pak Keatinglah yang melakukannya. Klimak dari
film ini adalah ketika seorang siswa yang bernama Knox nekat bunuh diri. Konx
nekad mengakhiri hidupnya lantaran tidak tahan lagi dengan tekanan yang
dilakukan orang tuanya.
Film yang mengambil tema tahun
1950-an ini merupakan salah satu film yang wajib ditonton. Robin Williams
sebagai aktor Hollywod berhasil menghidupkan sosok Pak Keating yang akrab
disapa Captain oh Captain dengan
apik. Pak Keating telah membawa banyak perubahan bagi siswa-siswa Akademi
Welton, mulai dari membaca puisi dan mengenalkan arti kebebasan.
Film ini hendaknya menyadarkan para
orang tua pentingnya seorang anak, bukan hanya pendidikan yang baiklah yang
menjadi patokan keberhasilan seorang anak tapi sebagai orang tua hendaknya kita
tahu apa yang sebenarnya anak kita butuhkan. Jangan hanya memandang dari
kualitas prestasi yang dicetak anak tapi lihat pula dari sudut pandang anak
kita, apakah mereka bahagia atau mereka terbelenggu. Film ini juga menyadarkan
kita semua pentingnya memberi kebebasan bagi anak untuk memilih dan kenakalan
seorang anak merupakan wujud dari terbelenggunya kebebasan anak.
Death
Poet’s Society merupakan film yang wajib ditonton oleh
para calon guru, karena film ini memberikan kita inspirasi bagimanakah seorang
guru harus bersikap kepada para siswanya. Inilah film yang memadukan pemikiran
seorang anak, orang tua, guru, dan lembaga sekolah. Film yang mendapatkan
piala Oscar sebagai film terbaik ini selain memiliki kelebihan juga
memiliki kekurangan seperti ending
film ini yang terlalu menggantung. Ending
dari film ini tidak terlalu jelas karena hanya menunjukkan pemecatan Pak
Keating.
Meskipun memiliki kekurangan, film Death Poet’s Society tetaplah tepat
menjadi pilihan untuk ditonton. Bagaimanakah kisah Death Poet’s Society dan permasalahan yang ada? Untuk mengobati
rasa penasaran akan film ini maka tontonlah film ini, karena kita akan sadar
pentingnya mendengarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar